Editor's Vids

Prabowo Subianto Temui Luhut Panjaitan, Bahas Apa?

Prabowo Subianto Temui Luhut Panjaitan, Bahas Apa?
Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sore tadi terlihat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Prabowo ternyata bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan.

Informasi yang dihimpun detikcom, Kamis (12/2/2015), Prabowo masuk ke Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 16.15 WIB. Gedung Bina Graha adalah kantor tempat Luhut bekerja. Kedatangan Prabowo ini luput dari pantauan awak media sebab dia masuk lewat pintu samping Istana di Jalan Veteran III.

"Mendadak, masuk lewat pintu samping," ujar seorang di lingkungan Istana yang enggan disebut namanya.

Prabowo bertemu Luhut sekitar 45 menit. Sekitar pukul 17.00 WIB, Prabowo terlihat keluar dari pintu yang sama. Tidak diketahui pembicaraan membahas soal apa. Sebab, keduanya hanya bertemu empat mata.

Jokowi Janji Pekan Ini Kisruh KPK-Polri Selesai, JK: Tunggu Praperadilan

Jokowi Janji Pekan Ini Kisruh KPK-Polri Selesai, JK: Tunggu Praperadilan

Jakarta - Presiden Jokowi pernah mengatakan akan menyelesaikan kisruh KPK-Polri dalam minggu ini. Sudah berada di penghujung pekan, apakah sudah ada hasilnya?

"Bukan hari demi hari. Urusannya nanti selesai praperadilan‎," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditanya wartawan soal komitmen Jokowi tersebut.

Hal ini disampaikan usai menghadiri acara di Hotel Dharmawangsa, Jalan Dharmawangsa, Jakpus, Kamis (12/2/2015). Ia menekankan bahwa pemerintah akan tetap menunggu hasil sidang praperadilan Komjen Budi Gunawan yang saat ini tengah berlangsung.

"Kalau pengadilannya selesai hari ini, hari ini juga. Besok ya besok," ucapnya.

Selama ini JK memang konsisten mengatakan bahwa pemerintah akan menunggu hasil sidang praperadilan. Saat ditanya soal nama calon kapolri baru yang diajukan Kompolnas.

"Saya belum tahu. Itu presiden, bukan wapres," ujar Ketum PMI ini.

Kompolnas sendiri sudah menyiapkan nama-nama calon kapolri pengganti Komjen BG. Namun, nama-nama itu belum diserahkan pada Jokowi.

Listrik Terhenti Saat Banjir, Ini Penjelasan Operator Pompa Waduk Pluit

Jakarta - Gardu listrik yang terendam menyebabkan pasokan listrik ke rumah pompa Waduk Pluit terhenti. Padahal saat itu debit air tengah tinggi-tingginya. 

Menurut Operator rumah pompa, Joko, saat itu tak bisa dipaksakan menggunakan genset sebagai alternatif daya listrik. Ia pun meminta PLN untuk membangun gardu khusus untuk Waduk Pluit yang letaknya lebih tinggi.

"Kira-kira bisa nggak PLN membuat gardu khusus untuk rumah pompa Waduk Pluit. Posisi waduk kan lebih tinggi dari yang di bawah (letak gardu saat ini)," kata Joko saat ditemui di rumah pompa, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (12/2/2015). 

"Sebenarnya kita ada 3 genset, tapi kapasitasnya hanya untuk 2 pompa masing-masing genset. Kalau dipaksakan jadi 3, yang ada gensetnya jebol," lanjutnya. 

Joko menyatakan, selain mengandalkan rumah pompa untuk mengatasi banjir, sebaiknya pemerintah juga membuat waduk-waduk baru untuk menampung tingginya debit air. 

"Kalau diminta mengatasi banjir, 10 rumah pompa juga masih belum cukup. Harus dibuat waduk-waduk di lokasi yang lain. Air bisa ditampung di waduk-waduk itu untuk smenatra sebelum dibawa ke Waduk Pluit," jelasnya. 

KPK Tetapkan Dirjen P2KT Kemenakertrans Jadi Tersangka Kasus Pemerasan

Jakarta - KPK menetapkan Dirjen Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans, (sekarang Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi), Jamaluddin Malik sebagai tersangka. Pejabat eselon satu itu dijerat dengan pasal pemerasan.

"KPK menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Dirjen P2KT Kemenakertrans, JM sebagai tersangka," ujar Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Kamis (12/2/2015)

Jamaluddin dijerat dengan pasal 12 huruf e dan f da pasal 23, UU Tipikor, junto Pasal 421 junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Pasal-pasal itu mengatur tentang tindak pidana pemerasan.

"Modusnya pemerasan. JM diduga menyalahgunakan kewenangan untuk meminta sesuatu kepada pihak lain," ujar Priharsa.

Pemerasan yang diduga dilakukan Jamaluddin itu terkait dengan penggunaan anggaran di Ditjen P2KT pada 2013/2014. Terkait dengan penyidikan kasus ini, KPK melakukan penggeledahan di tiga tempat.

Pertama, penggeledahan dilakukan di kantor Kementerian Desa dan Transmigrasi di Jl TMP Kalibata. Kedua di rumah tersangka di Cinere, Jaksel. Ketiga, di rumah mantan Direktur di Ditjen P2KT di kawasan Jatibening, Pondok Gede, Bekasi.


Akhiri hari anda dengan menyimak beragam informasi penting dan menarik sepanjang hari ini, di "Reportase Malam" pukul 01.30 WIB, hanya di Trans TV